REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diduga melakukan pembunuhan terhadap seorang profesor di Bangladesh. Pembunuhan sendiri terjadi pada Sabtu lalu.
Kepolisian Bangladesh mengatakan Prof. Rezaul Karim Siddique (58 tahun), mendapatkan gorokan menggunakan senjata tajam. Hal itu terjadi saat ia berjalan menuju stasiun bus dari rumahnya di bagian barat kota, dan tempatnya mengajar di Universitas Rajshahi.
"Lehernya digorong setidaknya tiga kali, dengan 70-80 persen terpotong," kata seorang perwira polisi Bangladesh, seperti dilansir Arab News, Ahad (24/4).
Sementara, Prof. Sakhawat Hossain yang merupakan rekan sejawat korban, menuturkan Siddique merupakan sosok pecinta musik. Selan itu, Hossain mengungkapkan kalau korban juga orang yang gemar menulis puisi dan cerita pendek.
Buntut pembunuhan, ratusan mahasiswa dari Universitas Rajshahi melakukan aksi protes di sekitar kampus. Selain itu, mereka meneriakan slogan-slogan yang menuntut Kepolisian menangkap pelaku pembunuhan segera ditangkap.
Kepolisian Bangladesh menduga kuat kalau pembunuhan dilakukan oleh kelompok militan. Kemungkinan terbesar, kelompok militan yang dimaksud adalah ISIS.