REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal mengajak pemuda ikut terlibat aktif mencegah dan memberantas maksiat di ibu kota Provinsi Aceh itu. Pemuda harus berada di garda terdepan.
"Pemuda tidak boleh diam kalau menemukan ada indikasi pelanggaran syariat Islam," kata Illiza Saaduddin Djamal di Banda Aceh, Selasa (26/4).
Pemerintah Kota Banda Aceh, sebut wali kota, siap memberi dukungan kepada para pemuda yang terlibat aktif menegakan syariat Islam. Dukungan itu sebagai bentuk motivasi kepada pemuda dalam mencegah dan memberantas maksiat.
Selain memberi dukungan, lanjut mantan Wakil Wali Kota Banda Aceh itu, pemerintah kota juga membentuk Tim Amar Makruf Nahi Munkar atau disingkat TAMAR. TAMAR yang sudah dikukuhkan di beberapa gampong atau desa, sebut dia, merupakan wujud komitmen pemerintah kota melibatkan masyarakat, terutama pemuda dalam menjaga gampong mereka.
"Semua ini dilakukan untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai model kota madani. Karena itu, pemuda harus punya kekuatan mencegah dan memberantas maksiat di gampong masing-masing," kata wali kota.
Illiza Saaduddin Djamal juga mengajak pemuda shalat berjamaah guna menghidupkan suasana Masjid dan Mushala. Dan pemuda juga harus mengajak masyarakat meramaikan Masjid.
Selain mencegah maksiat, Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal juga mengajak pemuda untuk terlibat aktif dalam memberantas dan mencegah peredaran serta penyalahgunaan narkoba. "Jika di Gampong ada pencandu narkoba, segera bawa ke BNN untuk direhabilitasi. Syaratnya harus suka rela. Tapi ingat, jika tertangkap tangan aparat penegak hukum, maka tentu diproses secara hukum," kata Illiza.