Kamis 28 Apr 2016 09:37 WIB

Media Televisi Diminta tak Tayangkan Pejabat Marah-Marah

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia.
Foto: Antara
Stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengajar Komunikasi Paska Sarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta Harmonis mengatakan media massa tidak perlu menanyangkan pejabat publik yang marah-marah. Karena hal tersebut dapat memberikan pengaruh untuk penonton.

"Media juga kalau yang seperti itu bisa jangan ditampilkan, diblurlah, di-cut," katanya, Rabu (27/4).

Harmonis menambahkan ada beberapa pendapat yang mengatakan hal tersebut sebagai bagian dari pendidikan. Tapi, tambahnya, jika terus-menurus tentu menjadi pesan yang tidak baik. "Harus diseleksi juga," tambahnya.

Ia menambahkan seorang pejabat publik harus memiliki karakter komunikasi yang cerdas. Ia mengutip pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Tentang mencerdaskan bangsa. Menurutnya gaya komunikasi pejabat publik saat ini tidak mencerdaskan bangsa.

Menurut Harmonis gaya kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang keras cenderung diikuti orang-orang disekelilingnya. Selain itu pemimpin di daerah lain juga ikut menggunakan gaya komunikasi yang sama. "Sekarang Pasha Ungu juga marah-marah," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement