Kamis 28 Apr 2016 13:22 WIB

14 Sandera WNI Diketahui Selamat

Ibu dari Bayu Oktavianto, Rahayu (47), berbincang dengan para tamu yang melakukan aksi peduli untuk keluarga korban sandera Abu Sayyaf di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (2
Foto: Aloysius Jarot Nugroho
Ibu dari Bayu Oktavianto, Rahayu (47), berbincang dengan para tamu yang melakukan aksi peduli untuk keluarga korban sandera Abu Sayyaf di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengonfirmasi bahwa keberadaan 14 WNI yang menjadi sandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina dalam keadaan selamat.

"Iya, ke-14-nya, sampai saat ini masih selamat," kata Arrmanatha seusai konferensi pers di Ruang Palapa, Kemenlu, Jakarta, Kamis (28/4).

Pernyataan tersebut dikemukakan Arrmanatha untuk menanggapi eksekusi mati yang dilakukan Abu Sayyaf kepada salah satu sandera warga negara Kanada pada Selasa (26/4) lalu. Jubir Kemenlu kembali menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia selalu bekerja dan berkoordinasi dengan otoritas Filipina dalam upaya pembebasan keempat belas sandera WNI tersebut.

"Dari waktu ke waku kita selalu mendapatkan informasi terkait keberadaan para sandera," kata dia.

Namun, Arrmanatha menolak memberikan keterangan lebih terperinci mengenai informasi tersebut karena dikhawatirkan akan membahayakan para sandera. Menurut dia, semua informasi yang disampaikan kepada media selalu diawasi pihak Abu Sayyaf dan mengubah perkembangan yang hampir menunjukkan hasil.

"Kita sudah mengalaminya beberapa kali bahwa apa yang ditulis di sini akhirnya mengubah sikap mereka karena mereka mengetahui informasi dari media yang dianggap dari pemerintah, padahal tidak," kata Arrmanatha.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement