REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin (Akom) mengatakan keluarnya surat keputusan Menteri Hukum dan HAM sebagai landasan penyelenggaraan Munas Luar Biasa, harus dijadikan momentum bagi Partai Golkar untuk kembali bermitra dengan pemerintah.
"Kita harus menyambut baik keluarnya SK Menkumham. Kita tahu ini legalitas penyelenggaraan Munaslub, ini momentum buat kita agar partai kembali ke khitah sebagai partai yang selalu bermitra dengan pemerintah," ujar Ade Komarudin dalam diskusi politik di Jenggala Center, Jakarta, Jumat (29/4).
Ade mengatakan momentum tersebut tidak boleh disia-siakan. Menurut dia, Golkar harus berpartisipasi aktif dalam bermitra dengan pemerintah. Dia menekankan belakangan ini Golkar bersikap ahistoris dengan memposisikan diri sebagai oposisi dari pemerintah.
"Dengan terbitnya SK Menkumham tidak boleh ada keraguan mendukung pemerintah. Saya tahu ada beberapa orang yang menyatakan akan mendukung pemerintah tapi nanti mau membelok-belokkan," kata dia.
Sementara itu berkaitan dengan langkahnya maju sebagai calon Ketua Umum Golkar, Ade mengaku menawarkan program panca-karsa untuk kebangkitan Golkar. Pertama menjadikan Golkar sebagai partai moderat dan berjiwa karya-kekaryaan. Kedua, membangun partai modern, terbuka, transparan dan partisipatif terhadap kaum muda. Ketiga, menjadikan semangat rekonsiliasi, konsolidasi dan kebersamaan guna memajukan Golkar.
Keempat, mengutamakan semangat meritokrasi, kerja sama dan gotong royong dalam pemenangan Golkar. Kelima, akan terus mendorong Golkar sebagai jangkar stabilitas politik nasional untuk kesejahteraan.
"Lima aspirasi itu menjadi tawaran saya," kata dia.