REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Pusat Statistik (BPS) mendatangi rumah dinas Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai sasaran pertama untuk melakukan sesnsus ekonomi. Sensus tersebut dilakukan serentak di Indonesia pada Ahad (1/5).
"Melalui kegiatan ini petugas sensus akan memotret potensi ekonomi bangsa Indonesia. Mulai pertanian, pertambangan, energi, konstruksi, industri, perdagangan, dan jasa," kata Sekretaris Utama BPS Dedi Waluyadi, Ahad (1/5).
Dedi menjelaskan, apa yang dilakukan petugas BPS akan menjadi data akurat yang bermanfaat untuk perencanaan ekonomi di Kota Bogor. Selain memotret skala lapangan pekerjaan yang berbeda-beda, dia mengatakan, petugas juga akan memotret berdasarkan skala usaha dari mikro, kecil, menengah, dan besar. “Dengan harapan usaha-usaha mikro yang merupakan potensi lokal dapat dibantu dengan kegiatan-kegiatan sentral,” tutur Dedi.
Dia menilai, yang paling penting dalam sensus ekonomi adalah semua bidang terlibat jangan segan-segan memberikan informasi. “Kami mohon jangan menyembunyikan informasi tentang usahanya karena diketahui publik. Undang-Undang Statistik No. 16 tahun 1997 menjamin kerahasiaan setiap individu,” ujarnya.