REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rodrigo Duterte, pria kelahiran 28 Maret 1945 itu kini menjadi pembicaraan hangat di media Filipina maupun luar negeri. Pria yang berjuluk Digong tersebut merupakan seorang politikus dan pengacara dari Filipina.
Duterte juga merupakan salah satu wali kota yang paling lama menjabat di Filipina. Dia merupakan wali kota Davao, sebuah kota yang sangat tinggi urbanisasinya di pulau Mindanao. Duterte menjabat selama dua dekade.
Karirnya semakin menanjak ketika dirinya mengeluarkan pernyataan fenomenal dan kontroversi dalam memberantas kejahatan, khususnya narkoba. Seperti dilansir TIME, Duterte tak segan untuk membunuh anaknya jika terbukti memakai narkoba.
"Mereka bilang saya pembunuh. Mungkin saja benar saya pembunuh. Jika salah satu anak saya terlibat narkoba, saya akan bunuh dia," kata Duterte.
Duterte sendiri dikenal sebagai orang yang berhasil membersihkan Kota Davao dari aksi kriminal. Namun, dia dikabarkan menggunakan tim pembunuh untuk membersihkan para penjahat.
Duterte juga dianggap sebagai Donald Trump dari timur. Hal tersebut lantaran pernyataan-pernyataan yang kontroversial. Namun, publik di Filipina justru terlihat menyukai sosoknya. Hal itu, seperti dilansir Reuters, terlihat dari jajak pendapat yang dilakukan Social Weather Stations terhadap sampel 4.500 pemilik suara.