REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono menyebut delapan kader yang terpilih sebagai calon Ketum Partai Golkar bukan karena isi dompetnya. Menurut Agung, para caketum tersebut maju karena visi dan misinya dalam membangun partai Golkar.
"Calon Ketua Umum ini terpilih bukan karena banyak uang. Tapi mempunyai visi dan misi yang baik untuk kemajuan Partai Golkar kedepannya," kata Agung saat membuka acara Kampanye Caketum Partai Golkar Zona I Sumatera di Medan, Ahad (8/5) malam.
Agung pun mengimbau seluruh kader untuk memilih Ketum terbaik bukan berdasarkan uang, namun pada konsep dan visi misi calon ke depan. Hal ini, lanjutnya, penting dilakukan mengingat Munaslub bukan hanya untuk mengakhiri konflik tapi juga untuk regenerasi kepemimpinan.
"Saya harap itu dihindari. Memilih orang bukan berdasarkan uang, bukan wani piro. Bahkan acara Munas ini pun tidak hanya dibiayai oleh para calon Ketum saja, tapi semua kami nyumbang," ujarnya.
Untuk mencegah terjadinya politik uang, Agung mengatakan, pihaknya selalu memberikan imbauan kepada para kader. Komunikasi dengan para calon Ketum untuk tidak melakukan politik uang pun, lanjutnya, juga terus dilakukan.
"Kami selalu kedepankan berkomunikasi supaya para pemilih itu pilihlah yang baik, yang betul-betul punya pikiran bisa menjayakan kembali partai," kata Agung.
Acara Kampanye Caketum Partai Golkar Zona I Sumatera digelar di Kota Medan, Sumatera Utara pada tanggal 8 hingga 9 Mei 2016. Kampanye ini akan dihadiri seluruh kandidat Calon Ketua Umum Golkar, yakni Ade Komaruddin, Setya Novanto, Airlangsa Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, M Aziz Syamsuddin, Syahrul Yasin Limpo, dan Indra Bambang Utoyo.
Malam ini, kampanye dilakukan oleh dua Caketum, yakni Mahyudin dan Setya Novanto. Masing-masing dari keduanya menyampaikan visi misi dan juga sesi tanya jawab dengan para kader yang hadir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika