Rabu 11 May 2016 16:23 WIB

Jaga Pasokan Avtur, Pertamina Tambah Fasilitas Baru di Bandara Kualanamu

Sejumlah pengunjung melintas di dalam terminal Bandara Internasional Kualanamu Kab Deli Serdang, Sumut.
Foto: Antara Foto
Sejumlah pengunjung melintas di dalam terminal Bandara Internasional Kualanamu Kab Deli Serdang, Sumut.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Pertamina (Persero) meresmikan sarana dan fasilitas baru di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Kualanamu pada hari ini, Rabu (11/5). Sarana tersebut mencakup Conventional Buoy Mooring(CBM), Submarine Pipeline, dan Receiving Facility.

Pengoperasian itu ditandai dengan peresmian yang dilakukan Direktur Pemasaran Ahmad Bambang di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut). Hadir dalam kesempatan ini General Manager Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut Romulo Hutapea dan OH DPPU Kualanamu  I Made Dirga.

Ahmad Bambang menyatakan, CBM dapat mempercepat distribusi avtur ke Bandara Internasional Kualanamu. Sarana ini membuat pelayanan lebih efektif, dan memangkas waktu dibanding pola yang sebelumnya yakni dipasok melalui jalur darat dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Medan Group di Labuhan Deli, Medan.

"Dengan fasilitas ini, maka pasokan avur ke  bandara menjadi lebih lancar dan cepat. Penyediaan fasilitas CBM juga untuk mengantisipasi perkembangan Bandara Kualanamu di masa mendatang," tutur Ahmad Bambang dalam pernyataan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (11/5).

Menurut Ahmad Bambang, seiring dengan perkembangan, maka volume penerbangan akan semakin tinggi, dan ketersediaan pasokan harus bisa mengantisipasi kebutuhan avtur yang terus meningkat. Penerimaan Avtur melalui CBM Kualanamu, jelas dia, merupakan upaya peningkatan kehandalan layanan dan supply Avtur di DPPU Kualanamu yang semula di-supply dari TBBM ke DPPU menggunakan Mobil Tanki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement