REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus kekerasan seksual yang dilakukan terhadap anak-anak di Kota Sukabumi masih cukup tinggi. Pasalnya, sepanjang Januari hingga awal Mei 2016 ini tercatat puluhan anak yang menjadi korban kekerasan seksual.
Data Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi menyebutkan, jumlah korban kekerasan seksual anak di sepanjang Januari-Mei mencapai 33 orang anak. "Korban kekerasan seksual didominasi anak-anak,’’ ujar Sekretaris P2TP2A Kota Sukabumi Joko Kristianto kepada Republika.co.id, Kamis (12/5).
Pada triwulan pertama 2016 menyebutkan dari 17 korban kekerasan seksual sebanyak 15 orang diantaranya masih anak-anak. Rinciannya, sebanyak delapan orang laki-laki dan tujuh orang anak perempuan.
Joko menerangkan, jumlah kasus kekerasan seksual anak pada April dan Mei mengalami peningkatan mencapai 18 orang korban. Di mana, semuanya berjenis kelamin perempuan yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual sebagian mengalami trauma. Kini, mereka telah mendapatkan penanganan dan pendampingan secara psikologis dari P2TP2A dan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3). Lebih lanjut Joko mengungkapkan, para pelaku kekerasan seksual anak kebanyakan adalah orang terdekat dari korban.
Misalnya ayah tiri, sepupu dan orang terdekat lainnya. Ke depan, P2TP2A berharap peran orang tua dalam mengawasi perkembangan anak-anaknya. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan menghadapi kasus kekerasan seksual anak yang semakin mengkhawatirkan.