REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI merespons adanya desakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digulirkan oleh 85 anggotanya. Wakil Ketua PSSI, Hinca Panjaitan, mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan menjalani komunikasi kepada kelompok 85 yang telah meminta digulirkannya KLB.
"Soal KLB kami akan berkomunikasi dengan mereka. Apalagi kami juga membawa kabar gembira serta hasil dari Kongres Tahunan FIFA di Meksiko,'' kata Hinca di kantor PSSI Jakarta, Senin (16/5).
Hinca menyadari selama setahun terakhir pihaknya tidak bisa beraktivitas. Hambatan itu muncul karena PSSI telah dibekukan keorganisasiannya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora). ''Mereka juga perlu tahu kalau kami baru bekerja mulai hari ini. Selama satu tahun kami tidak bisa menjalankan program kerja karena pembekuan," ujar politisi Partai Demokrat ini.
Hinca menegaskan hal yang terpenting bagi PSSI sekarang ini adalah menjalankan lima amanat FIFA. Di antaranya adalah melakukan komunikasi dengan pemerintah untuk mewujudkan good governance.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 85 anggota PSSI telah meminta agar digelar KLB. Gawean itu didesak setelah ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, sedang terjerat persoalan hukum sehingga perlu adanya pemimpin baru.
Desakan KLB ini semakin menguat menyusul adanya rencana penyelenggaraan kongres tahunan PSSI di Balikpapan pada Juni mendatang. Sementara itu pada 13 Mei silam, kelompok 85 telah menyerahkan 89 surat permohonan KLB dari para pemilik suara kepada Exco PSSI melalui Sekretariat PSSI.
Bahkan Surat permohonan ini juga sudah ditindaklanuti dengan surat permohonan, penjelasan dan tanggapan dari Exco PSSI dan Sekjen PSSI terkait permohonan KLB dari para Voters. Namun hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi secara administratif dari PSSI.