REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar telah menyatakan akan bergabung dengan pemerintah. Sikap ini tidak mengagetkan bagi Koalisi Merah Putih (KMP). Meski begitu, KMP akan tetap berkomunikasi dengan Golkar.
"Pada pidatonya, Pak ARB (Aburizal Bakrie) mengatakan silaturahmi dengan KMP tetap berjalan," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/5).
(Baca juga: Golkar Keluar dari Koalisi Merah Putih)
Menurut dia, tidak ada hal baru soal ini. KMP berulang kali menegaskan juga akan mendukung pemerintah selama kebijakan yang dibuatnya baik untuk rakyat. Namun apabila kebijakan pemerintah tidak baik, maka KMP tidak segan-segan mengkritiknya.
"Kami menghargai sikap politik Golkar. Tidak merasa kehilangan. Ini satu dinamika politik yang biasa," kata dia.
Gerindra sendiri tidak merasa kesepian usai ditinggalkan Golkar. Gerindra, kata Fadli, tetap merasa ramai karena ada rakyat yang mendukungnya. Kondisi ini juga yang membuka peluang bagi Gerindra untuk memenangkan Pemilihan Presiden 2019.
Saat ditanya tentang manuver Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan di Munaslub Golkar, Fadli merasa itu bukan masalah. Pasalnya kapasitas Luhut dalam ajang itu sebagai kader Golkar. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pun tidak keberatan akan hal itu.
"Sah-sah saja selama tidak mengganggu tugasnya sebagai menteri," ujarnya.