REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kasi Pendataan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, Umi mengaku tidak mengetahui ada program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kota Tangerang.
"Lho, program apa itu? Kok saya tidak tahu ya. Maksudnya mengambil data apa dari Dinsos? Soalnya saya baru dengar ini ada program tersebut," ujar Umi kepada Republika.co.id, Rabu (18/5).
Padahal sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Lutfi menjelaskan KIP didistribusikan langsung Dinsos Kota Tangerang. Penerima KIP diambil dari data Dinsos soal warga yang sudah diklasifikasikan berdasarkan tingkat perekonomiannya.
Lutfi mengatakan hal ini setelah adanya laporan dari salah satu orang tua murid SDN Karang Sari 1 yang mengaku anaknya tidak mendapatkan fasilitas KIP. Menurut dia, di SD yang berada di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang tersebut menggunakan cara tidak fair dalam memberikan KIP kepada para siswanya. Yaitu hanya diberikan kepada siswa yang orang tuanya dekat dengan guru maupun kepala sekolah.
Ia pun menolak praktik yang tidak sehat dalam pendistribusian KIP. Sebab menurut Lutfi, KIP diberikan kepada seluruh warganya yang tergolong kurang mampu, berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinsos Kota Tangerang.