REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Purwakarta, menjamin pasokan elpiji 3 Kg aman menjelang puasa. Bahkan, awal Juni mendatang akan ada alokasi tambahan untuk pasokan gas bersubsidi tersebut sehingga kelangkaan gas bisa diminimalisasi.
Ketua Hiswana Migas Kabupaten Purwakarta, Dindin Nazarudin, mengatakan, pihaknya menjamin tidak akan ada kelangkaan gas elpiji bersubsidi selama menjelang bulan puasa. Terlebih lagi, mulai 1 sampai 5 Juni mendatang akan dibuka alokasi tambahan.
"Jadi, masyarakat tidak usah panik. Sebab, pasokan gas dijamin aman," ujarnya, kepada Republika.co.id, Rabu (18/5).
Dindin menyebutkan, kuota gas elpiji untuk Kabupaten Purwakarta, mencapai 630 ribu tabung per bulan. Sedangkan, untuk Kabupaten Karawang mencapai 2 juta tabung per bulan.
"Kalau ada kelangkaan, berarti ada oknum yang menimbun gas bersubsidi tersebut," ujarnya.
Gas elpiji, di Kabupaten Purwakarta dijual dengan HET Rp 16 ribu per tabung. Masyarakat bisa membelinya di pangkalan-pangkalan resmi. Supaya, harganya benar-benar terjangkau.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, meminta, supaya pasokan gas elpiji bersubsidi mencukupi saat bulan puasa dan lebaran. Jangan sampai, ada kasus kelangkaan gas lagi. Seperti, beberapa bulan ke belakang.
"Meskipun distribusi gas elpiji bukan kewenangan kami, tetapi kalau ada kasus kelangkaan, kamu yang jadi sasaran kemarahan warga," ujar Dedi.
Karena itu, pihaknya akan terus memantau distribusi gas tabung hijau ini. Sebab, bila si melon langka, maka masyarakat yang resah. Akhirnya, pemkab dituding tidak bisa menangani masalah bahan bakar tersebut. Padahal, kewenangan gas elpiji murni ada di Pertamina dan Hiswana Migas.