Rabu 18 May 2016 23:14 WIB

OJK: UU PPKSK Tekankan Koordinasi Tangani Krisis

OJK
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
OJK

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan menyatakan Undang Undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) menekankan adanya koordinasi pengambil keputusan untuk menangani ketika krisis datang.

"UU ini menekankan adanya koordinasi pengambilan keputusan baik pada situasi normal maupun saat 'distress' atau krisis. Terkadang tidak ada kejelasan karena biasanya menunggu ini tanggung jawab siapa. Itu yang menyebabkan krisis semakin mendalam," kata Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad pada diskusi ekonomi, di Jakarta, Rabu.

Muliaman mengatakan kehadiran UU PPKSK yang telah disahkan oleh Komisi XI DPR itu juga memperjelas pedoman dan mekanisme lembaga keuangan ketika menghadapi krisis terutama pada sektor perbankan.

Lembaga keuangan tersebut terdiri dari Bank Indonesia (BI), OJK serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Ia menjelaskan ada dua hal penting yang ditekankan dalam UU PPKSK ini, yakni pencegahan dan penanganan.

Pencegahan meliputi pengawasan yang perlu ditingkatkan, penyempurnaan peraturan untuk mendorong industri keuangan lebih sehat dan upaya lainnya yang bersifat preventif.

"Upaya pencegahan yang rutin mulai dari penambahan jumlah modal seperti apa agar dapat mengatasi pertumbuhan kredit yang baik. Kalau ada mekanisme 'recovery' di industri keuangan, kami tidak akan sampai pada mekanisme penyelesaian," kata Muliaman lagi.

Dia menambahkan, selain koordinasi antarlembaga keuangan, prinsip intervensi dini ("early intervention") juga dapat diterapkan sebelum dan sesudah masalah muncul.

Penting melakukan intervensi dini terutama pada sektor perbankan yang memudahkan LPS untuk bergerak ketika bank memerlukan pengawasan intensif.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement