REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Ratusan rumah penduduk di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan terendam akibat luapan sungai di daerah ini.
"Hujan deras sejak beberapa hari terakhir membuat badan sungai tidak mampu menampung air hujan sehingga mengakibatkan ratusan rumah terendam," ujar Noor Sunarto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjar, di Martapura, Kamis (19/5).
Ia mengatakan, Sungai Riam Kanan maupun Riam Kiwa yang berada di bagian hulu meluap akibat curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan permukaan air meninggi.
Dia menjelaskan, pihaknya masih terus mendata jumlah rumah yang terendam air akibat luapan air dari badan sungai dan diharapkan tidak ada lagi hujan sehingga ketinggian air berkurang.
"Ketinggian air pada beberapa lokasi bervariasi dan saat ini kondisi banjir tidak begitu parah, sehingga masih belum terlalu mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari," ujarnya lagi.
Menurut dia, kawasan yang masih terendam air merupakan wilayah yang menjadi langganan banjir karena letak geografisnya rendah sehingga menjadi daerah rawan banjir.
"Wilayah rawan banjir mayoritas tak jauh dari bantaran sungai, dan banjir yang melanda merupakan kiriman dan bersifat lokal, sehingga mudah surut dalam waktu cepat," katanya lagi.
Dia menyebutkan, delapan kecamatan di Kabupaten Banjar masuk zona rawan banjir dan hampir setiap tahun saat musim hujan sebagian besar kawasan di kecamatan itu terendam air.
Delapan kecamatan rawan banjir, yakni Kecamatan Martapura Kota, Astambul, Mataraman, Sungai Tabuk, Sambung Makmur, Sungai Pinang, Karang Intan, dan Pengaron.
Dia mengatakan, pihaknya sudah memetakan daerah rawan banjir dan selalu siap memberikan bantuan jika masyarakat yang menjadi korban banjir mengalami kesulitan. "Bantuan yang diberikan berupa makanan dan minuman, juga bantuan berupa pertolongan cepat atau evakuasi saat kondisi air semakin meninggi," katanya pula.