REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sebanyak 150 warga Suriah tewas akibat serangan bom pada Selasa (24/5) pagi. Selain itu, bom juga melukai 200 warga lain.
Sebagaimana dilansir dari sbs.au, Selasa, ledakan bom terjadi di Kota Jableh dan Tartous yang terletak di dekat kawasan pantai Mediterania. Menurut sumber setempat, milisi negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menyatakan bertanggungjawab atas insiden itu.
Kementerian Luar Negeri Suriah telah mengirim surat kepada PBB terkait ledakan ini. Sebuah pernyataan dari kelompok milisi mengatakan serangan bom sengaja dilakukan di daerah yang dikuasai pemerintah.
"Sehingga mereka mengalami rasa yang sama kematian yang Muslim sejauh ini terasa dari Rusia (pemerintah Suriah) serangan udara di kota-kota Muslim” tulis pernyataan itu.
Menteri Informasi Suriah, Omran al-Zoubi, mengatakan bahwa teroris kini beralih untuk melakukan serangan terhadap warga sipil. Pemerintah, lanjut dia, akan focus untuk melawan semua pemberontak dan teroris.