Selasa 24 May 2016 13:55 WIB

Yusril Prihatin dengan Sikap Arogan Ahok

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
  Warga melintas berlatar penolakan pengusuran di kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara , Selasa (5/3).(Republika/Tahta Aidilla)
Warga melintas berlatar penolakan pengusuran di kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara , Selasa (5/3).(Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahedra menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyatakan tetap akan menggusur Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Yusril akan menempuh jalur class action jika Pemprov DKI nekat menggusur Kampung Luar Batang.

"Sekali lagi sebagai kuasa hukum warga Luar Batang dan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang punya hati nurani, saya merasa sangat prihatin dengan sikap Ahok yang arogan tersebut," kata bakal calon Gubernur DKI Jakarta ini, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/5).

Yusril mengatakan Ahok mengancam akan menggusur warga Luar Batang pada Juni 2016 jika rusunawa sudah selesai. Ini artinya, tambah Yusril, penggusuran akan dilakukan pada saat warga tengah melaksanakan ibadah puasa bulan Ramadhan.

"Masya Allah ada pemimpin seperti itu, bersikap zalim di tengah mayoritas warga Jakarta yang beragama Islam," tambah Yusril.

Yusril mengatakan jika Ahok tetap nekat menggusur maka terbukti Ahok adalah pemimpin yang tidak taat dan berani melawan hukum. Menurut Yusril kepemilikan warga atas tanah di Luar Batang adalah sah dan dilindungi undang-undang.

Karena itu menurut Yusril pihak-pihak yang merampas hak warga telah melakukan melawan hukum. "Saya pun membela warga Luar Batang sebagai kuasa hukum karena mereka merupakan pemilik sah atas tanah mereka," katanya.

Selain tidak taat hukum, lanjut Yusril, Ahok juga terbukti hanya membela kepentingan cukong yang akan membangun bisnisnya di Kampung Luar Batang. Yusril mengatakan Ahok sudah mengakui kampung Luar Batang akan digusur karena akan dibangun plaza dan tempat parkir hingga yang tersisa hanya bangunan masjid.

Menurutnya memisahkan masyarakat Luar Batang dari bangunan masjid adalah memisahkan manusia dari kebudayaan dan trasisi beragama. "Mana bisa masjid akan hidup dengan syiar keagamaan tanpa ada masyarakatnya," ucap Yusril. 

Menurut Yusril cara-cara tersebut pernah dilakukan kolinialis pada zaman dahulu kepada rakyat Indonesia. "Sekali lagi saya minta kepada Ahok untuk menghentikan teror-teror yang menakutkan warga Luar Batang dengan ancaman penggusuran," kata Yusril.

Yusril meminta Ahok untuk tidak membuat warga Luar Batang tidak tenang dan tidak khusyuk dalam menjalankan puasa dan ibadah lainnya selama bulan Ramadhan. "Jakarta bisa dibangun tanpa harus menggusur rakyat yang lemah," kata dia mengakhiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement