REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Arifin Putra mengakui loncatan kariernya dari layar sinetron ke layar bioskop butuh perjuangan dan tantangan. Apalagi ketika keraguan orang orang sekitar mengiringi masa transisinya tersebut.
"Tantangannya adalah pengkotak-kotakan, harus jadi seperti ini, seperti itu. Saat transisi sinetron ke film, orang-orang bilang saya lebih cocok di sinetron," ujar Arifin di Jakarta, Rabu (25/5).
Namun batas yang dibuat oleh orang-orang sekitarnya tidak menghalangi dia menjajaki peluang baru. "Keterbatasan itu ada di pikiran, jadikan itu kesempatan bekerja lebih keras. Jadilah siapapun yang kamu mau," ujar dia.
Ketika sudah berkecimpung di dunia layar lebar, Arifin mendapat kesempatan baru memerankan tokoh antagonis. Dan lagi-lagi ada orang yang menyuarakan keraguan ketika dia keluar dari zona nyaman.
"Takut menghancurkan karier, tapi saya mau ambil risiko. Ternyata pas film keluar karier tidak hancur, justru membuka jalan baru dan jadi batu loncatan," katanya.