Rabu 25 May 2016 18:55 WIB

Ahok Sebut Makassar Sebagai Kota Investasi Terbaik di Indonesia

Red: Bilal Ramadhan
Salah satu sudut Kota Makassar.
Foto: Antara
Salah satu sudut Kota Makassar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok menyebut kota Makassar sebagai kota investasi terbaik atau the best investment city. Hal ini dikatakan saat diskusi panel pada 2nd Annual Indonesia Infrastructure Finance Conference di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Rabu (25/5).

“Makassar adalah satu kota di Indonesia sebagai the best investment city," kata Ahok dalam pembukaan kegiatan tersebut.

Ahok mengatakan kota Makassar telah menerapkan Makassar Public Private Partnership yang dapat meningkatkan kedatangan para investor untuk berinvestasi di tempat itu.

Berbeda dengan Jakarta, kata Ahok, segala kebijakan yang diambilnya dengan melibatkan investor hingga raklamasi Jakarta justru dituding tidak pro-rakyat oleh lawan-lawan politiknya.

Kekhawatirannya, hal ini berimplikasi tidak nyamannya investor di ibukota negara yang dipimpinnya itu sehingga mereka enggan berinvestasi.

 

Sejumlah investor delegasi negara-negara maju seperti Amerika, Australia, China, Belgia, Singapura, Hongkong, Malaysia, dan Thailand juga hadir dalam agenda yang berlangsung hingga Kamis (26/5) ini.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto sendiri merupakan narasumber yang berpanel dengan Edward Gustely, Managing Director Penida Capital Advisor, Harold Tjiptdjaja, director and Chief Investment Officer-Domestic Client, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan dimoderatori oleh Bernardus Djonoputro.

Danny Pomanto memaparkan berbagai keunggulan-keunggulan Makassar terhadap dunia investasi. Ia menjelaskan posisi strategis Makassar baik secara nasional maupun dari sudut pandang internasional yang merupakan hubungan perdagangan karena berada persis di titik pusat Indonesia.

Selain itu konsep partisipasi publik yang sangat tinggi diyakininya dapat menguatkan ketahanan ekonomi daerah yang berimplikasi pada ketahanan ekonomi nasional. Meski demikian, ia mengakui masih terdapatnya sejumlah program strategis Makassar yang menantikan sentuhan investor.

“Beberapa program Makassar saat ini memang masih membutuhkan campur tangan investor dalam meninggkatkan supra dan infrastruktur kami. Inilah yang akan kami kerjakan secara Makasimal ke depan dan tentu dengan pelibatan investor di dalamnya demi mewujudkan Makassar dua kali tambah baik,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement