Kamis 26 May 2016 22:26 WIB

Pengamat: Kepengurusan DPP Golkar Harus Segera Bina Konsolidasi Partai

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) saat menjadi pembicara dalam diskusi dialektika demokrasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/5). (Republika / Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) saat menjadi pembicara dalam diskusi dialektika demokrasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/5). (Republika / Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik dari Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf berharap, kepengurusan baru Golkar usai munaslub, mampu segera membina konsolidasi partai tersebut.

"Dia (ketua umum dan kepengurusan baru) harusnya bisa merangkul (kedua kubu)," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (26/5).

Sebab, Maswadi berharap, pascaterbentuknya DPP baru, sudah tidak ada dualisme kepemimpinan baik di pusat maupun daerah. Jangan sampai, Maswadi mengatakan, kekecewaan terhadap kepengurusan yang baru, justru sulit untuk menyatukan partai berlambang pohon beringin itu, khususnya di daerah.

"Di situ pentingnya merangkul semua pihak," jelasnya.

Maswadi mengusulkan, Ketua Umum DPP, Setya Novanto harus segera merealisasikan pernyataannya yang menyebut akan turun ke daerah untuk membina konsolidasi partai. Jangan, sampai, ada tuduhan-tuduhan yang menyatakan kepengurusan baru enggan merangkul pihak lainnya.

"Kalau dituduh tak merangkul, semua pihak akan sulit," kata Maswadi.

Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Setya Novanto meminta kepengurusan partai di tingkat daerah untuk memperkuat konsolidasi, untuk mempersatukan kader yang sempat terpengaruh akibat konflik internal.

Sesuai program 100 hari sejak terpilih sebagai orang nomor satu di Partai Golkar, mantan Ketua DPR RI tersebut bertekad membuktikan langkah rekonsiliasi dan konsolidasi kader di seluruh tingkatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement