Jumat 27 May 2016 06:02 WIB

Media Islam Bangun Jaringan

Rep: rahmat fajar/ Red: Damanhuri Zuhri
(dari kiri) Redaktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Aat Surya Safaat dan Ketua Steering Committee ICIM Yakhsyallah Mansu saat konerensi pers usai penutupan ICIM 2016 di Jakarta, Kamis (26/5).  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
(dari kiri) Redaktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Aat Surya Safaat dan Ketua Steering Committee ICIM Yakhsyallah Mansu saat konerensi pers usai penutupan ICIM 2016 di Jakarta, Kamis (26/5). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media Islam diminta membentuk jaringan untuk memperjuangkan kepentingan umat. Desakan ini menjadi bagian dari Deklarasi Jakarta hasil Konferensi Internasional Media Islam (ICIM) yang berlangsung dua hari sejak Rabu dan berakhir Kamis (26/5).

''Kami ingin media Islam menjalin kemitraan dalam berbagai bidang,'' kata Presiden Majlis Pertubuhan Islam Malaysia (Mapim) Azmi Abdul Hamid yang membacakan Deklarasi Jakarta.

Bentuknya, kata dia, bisa pertukaran berita dan pengutipan berita bebas biaya. Selain itu, mereka bisa bersama-sama mengembangkan sumber daya manusia serta penguatan korporasi. Di samping itu, peningkatan pendidikan publik guna membangun persatuan umat.

Azmi menyatakan, media Islam pun perlu menggandeng ormas Islam. Penyatuan media Islam Internasional dalam bentuk badan juga menjadi salah satu poin Deklarasi Jakarta. Nantinya, badan itu dipimpin seorang yang dipilih secara musyawarah dengan masa jabatan tiga tahun.

Sekretariatnya dibentuk bisa bersifat permanen atau bergilir. ICIM dalam deklarasinya, jelas dia, menjadikan ukhuwah Islamiyah dalam upaya membentuk jaringan dan persatuan media Islam di tingkat internasional. Menurut Azmi, para peserta ICIM optimistis ukhuwah bakal mampu mengatasi batasan organisasi dan kebangsaan.

Pada akhirnya, media Islam dapat memberikan solusi atas krisis yang dihadapai umat Islam di dunia. ''Ini untuk memperjuangkan tegaknya keadilan dan perdamaian di muka bumi. Media Islam harus proaktif,'' ujar Azmi.

Tak hanya itu, media Islam juga diminta bersatu mengimbangi kekuatan lain, terutama media Zionis dan Barat yang kerap dalam pemberitaannya merugikan umat Islam. Ini sangat strategis untuk menangkal serangan terhadap kepentingan umat Islam.

Ia tak menampik kekuatan media yang mendukung Zionis, tetapi mereka juga pasti memiliki kelemahan. Salah satu kelemahannya, mereka berkecenderungan memperlihatkan sikap hipokrit. ''Kita harus mengetengahkan fakta yang benar sehingga dunia melihat kita,'' kata Azmi menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement