REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan peta dan aplikasi dakwah. Hal ini untuk memperkuat dakwah para dai ketika berada di tengah masyarakat. Di tahap awal, peta ini mencakup wilayah Jakarta dan akan dikembangkan ke daerah lain.
Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis menjelaskan program percontohan peta dakwah ini sudah dibuat di lima kota di Provinsi DKI Jakarta kecuali Kepulauan Seribu. MUI berhadap pada 2020, peta dakwah se-Indonesia bisa selesai. Selain itu, Komisi Dakwah MUI juga meluncurkan aplikasi selular Komisi Dakwah MUI.
''Komisi Dakwah adalah corong. Aplikasi jadi media dakwah efektif zaman ini. Semua keputusan MUI kelak bisa diakses melalui media digital,'' ungkap Cholil, Senin (30/5).
Dakwah melalui media digital dinilai akan lebih efektif, efisien, dan murah biaya. Selain terhubung dengan laman MUI, aplikasi ini juga berisi buku digital, kumpulan rekaman dan video dakwah para dai MUI, alamat komisi dakwah MUI setempat, ruang konsultasi dengan ulama dan kolom ulama MUI.
''Konten seperti video tentu melawati seleksi. Di sana pun bisa dimuat konten literasi keuangan syariah. Aplikasi ini masih akan terus berkembang,'' kata Cholil.