REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Sekira 125.000 warga Hong Kong memperingati ulang tahun ke-27 Demontrasi di Lapangan Tiananmen 1989, Sabtu (4/6). Mereka memadati Hong Kong Victoria Park untuk menyalakan lilin sebagai tanda pemghormatan.

Protes Lapangan Tiananmen 1989 atau Pembantaian Lapangan Tiananmen terjadi antara 15 April hingga 4 Juni 1989. Selama rangkaian demonstrasi itu, terjadi penumpasan brutal para demonstran pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen, Beijing, Cina.

Para demonstran terutama memprotes ketidakstabilan ekonomi dan korupsi politik di pemerintahan. Lebih dari 3.000 pemrotes yang sebagian besar adalah mahasiswa tewas dalam pembantaian yang melibatkan tentara bersenjata.

Koordinator kegiatan dari The Hong Kong Alliance in Support of Patriotic Democratic Movements in China mengenang dan menyayangkan hal tersebut. Mereka menuntut pemerintah Cina memberlakukan demokrasi serta membatalkan putusan bahwa para pengunjuk rasa Lapangan Tiananmen adalah para perusuh.

Aliansi yang membagi diri dalam beberapa kelompok itu juga menyerukan kebebasan yang lebih luas di Hong Kong. Beberapa juga percaya format yang ada saat ini terlalu kolot dan tidak menarik bagi orang-orang muda.

"Dalam sejarah kami selama bertahun-tahun, tidak pernah ada begitu banyak orang berkumpul di tempat yang sama untuk memprotes. Kami bangga pada Hong Kong," kata " target="_self">ketua aliansi Albert Ho Chung-yan mengomentari protes besar-besaran tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika