REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Kakaskasen Kota Tomohon masih merekam terjadi gempa dangkal Gunung Lokon yang mengindikasikan kontak suhu tinggi dengan uap air.
Kepala Pos PGA Farid Ruskanda Bina di Tomohon, Senin, menyebutkan dalam periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WITA terekam sebanyak tujuh kali gempa dangkal dengan amplitudo 5-22 milimeter selama 4-5 detik.
Selain itu, terekam pula mikrotremor/tremor yang terjadi terus-menerus dengan amplitudo 0,5-2,0 milimeter, dan amplitudo dominan 0,5 milimeter, serta satu kali gempa embusan amplitudo 42 milimeter selama lima detik.
"Tingkat aktivitas gunung dengan ketinggian 1.580 meter di atas permukaan laut ini adalah siaga level III," ujar Farid Ruskanda.
Dia berharap dengan status seperti itu, masyarakat atau pengunjung tidak melakukan aktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan Gunung Lokon.
Saat ini masih terpantau adanya aktivitas pendakian menuju ke kawah atau puncak Gunung Lokon walaupun telah direkomendasikan agar tidak memasuki radius sejauh 2,5 kilometer.
Biasanya aktivitas pendakian tersebut ramai pada hari Sabtu, mengingat kawasan sekitar Gereja Katolik Kakaskasen menjadi titik kumpul, dan ruas jalan mengarah ke penambangan batu menjadi akses masuk menuju salah satu gunung api aktif di Sulut ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tomohon pada saat peningkatan status menjadi siaga pada awal Maret mendirikan tenda tepat di samping kanan pintu masuk jalur menuju kawah dan puncak gunung yang erupsi hebat pada Oktober 1991.
Aktivitas pendakian masih tetap berlanjut, dengan para pendaki menggunakan jalur lain menuju gunung yang berhadapan langsung dengan Gunung Mahawu di arah timur ini.