REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Djarot Saeful Hidayat mengaku masih terbuka peluang untuk kembali mencalonkan diri bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Cagub dan Cawagub dalam Pilgub DKI 2017.
Djarot enggan memastikan kapan PDIP memutuskan apakah akan mendukung Ahok atau tidak. Namun ia mencontohkan saat Pilgub DKI 2012, Joko Widodo tak mendaftar, tetapi dipilih maju sebagai cagub atas hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kondisi serupa terjadi pada diri Ahok yang dicalonkan partai tanpa mendaftar sebelumnya. "Pak ahok waktu itu daftar gak? Enggak. Tapi berdasarkan komunikasi antar partai, maka Gerindra dan PDIP dipasangkan (Jokowi-Ahok). Jadi menurut saya semuanya serba mungkin, bukan tidak mungkin. Karena masih banyak potensi, masih banyak peluang," katanya, Selasa (7/6).
Baca juga, Ini Lawan yang Disebut Bisa Menyaingi Ahok di Pilkada DKI.
Hingga saat ini, ia pun tak menutup kemungkinan akan dipasangkan lagi dengan Ahok. Tapi PDIP kini menurutnya sedang fokus memperkuat komunikasi dengan sejumlah partai. Sehingga peluang pencalonan Ahok-Djarot masih belum dapat ditentukan. "PDIP masih tetap bisa membuka kerja sama dengan partai lain asalkan mengerucut pada nama itu nanti kemudian hari kita bicarakan meskipun kita bisa maju sendiri," ujarnya.
Mantan Bupati Blitar tersebut mengaku siap jika kembali ditugasi partai menemani Ahok dalam Pilgub DKI 2017. Ia menceritakan terpilihnya sebagai Wagub DKI setelah posisi itu ditinggalkan Ahok yang naik jadi Gubernur pun atas dasar perintah partai. "Saya Wagub ini penugasan juga atas permintaan pak Ahok yang minta kepada Ketua Umum," kenangnya.