REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil paksa empat anggota Polri yang menjadi ajudan Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi. Mereka yakni Brigadir Ari Kuswanto, Brigadir Dwianto Budiawan, Brigadir Fauzi Hadi Nugrono dan lpda Andi Yulianto.
"Sampai siang hari ini tidak hadir dan tanpa keterangan," kata Pelaksana Harian Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati, Selasa (7/6).
(Baca juga: Ini Alasan Polisi Mangkir dari Pemeriksaan KPK)
Yuyuk mengatakan, KPK pun akan memanggil paksa keempatnya. Apalagi mereka sudah dua kali tidak hadir tanpa keterangan saat dipanggil sebagai saksi kasus dugaan suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Karena ini panggilan kedua, maka selanjutnya akan disertai dengan penjemputan paksa," kata Yuyuk lagi.
Yuyuk mengatakan, KPK juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Polri terkait pemanggilan empat ajudan Nurhadi tersebut. Apalagi KPK juga sudah menyampaikan tembusan kepada Kapolri, Badrodin Haiti.
Ia menegaskan keempat anggota polri itu diduga mengetahui keterlibatan Nurhadi dalam kasus suap.
"Ya kami menduga anggota Polri ini mengetahui apa hal-hal yang terkait dengan kondisi Nurhadi dan apa yang dilakukan oleh dia terkait dengan kasus ini," kata Yuyuk.