Kamis 09 Jun 2016 21:18 WIB

Suhu Muka Laut Naik, Banjir Rob Masih Rendam Belawan

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Banjir rob (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Banjir rob (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Banjir rob yang merendam enam kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, Medan diperkirakan masih akan terjadi hingga pekan depan. Dengan begitu, banjir rob kali ini akan berlangsung selama dua pekan.

Kabid Kedaruratan BPBD Kota Medan Nilwan mengatakan, pihaknya telah menempatkan petugas di Belawan untuk terus memantau perkembangan fenomena alam tersebut. "Kita terus koordinasi dengan BMKG, mana tahu hujan di hulu sehingga airnya nyatu dan ketinggian air laut bertambah. Makanya petugas kita standby di Belawan," kata Nilwan saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (9/6).

Nilwan mengatakan, enam kelurahan yang terdampak banjir rob adalah Kelurahan Bahagia, Belawan I, Belawan II, Bagan Deli, Kampung Salam, dan Sicanang. Ketinggian air bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga semeter dan telah mencapai permukiman warga. Sebanyak 3.200 kepala keluarga dilaporkan terdampak oleh banjir ini.

"Sudah kami imbau masyarakat supaya tetap tenang di rumah dan bekerja seperti biasa, dan bila nanti sewaktu-waktu ada perkembangan, segera laporkan ke kami biar bisa kami ambil langkah selanjutnya," ujarnya.

Terkait kerugian yang disebabkan banjir rob ini, Nilwan mengatakan, pihaknya belum dapat menghitungnya. "Karena belum selesai (banjir rob) jadi belum bisa kita hitung," kata Nilwan.

Sementara itu, Staf Pelayanan Jasa Cuaca BMKG Wilayah I Medan Lestari Irene Purba mengatakan, banjir rob yang terjadi kali ini merupakan fenomena alam yang disebabkan posisi astronomi yang dilewati bumi pada tanggal 5 dan 6 Juni. Posisi bumi, bulan dan matahari yang berada dalam satu garis lurus, lanjut Lestari, mengakibatkan naiknya tinggi muka laut.

"Sebenarnya ini rutin tiap bulan. Cuma karena didukung naiknya suhu muka laut beberapa hari kemarin, khusus di pantai timur dan Selat Malaka jadi sering terjadi hujan di daerah laut sana," kata Lestari.

Dikarenakan hujan yang sering terjadi di laut inilah, air di laut semakin banyak dan menyebabkan permukaan laut semakin tinggi. "Dan ketika air naik, lebih banyak air yang terempas ke daerah di tepi pantai, seperti Belawan. Makanya di sana ribuan rumah terendam banjir," ujar dia.

BMKG memperkirakan, banjir rob ini masih akan terjadi tiga hingga lima hari ke depan. Hal ini, kata Lestari, dikarenakan kondisi di pantai timur dan Selat Malaka masih akan dilanda hujan. "Siklusnya sebenarnya cuma dua hari, tanggal 5-6 Juni. Tapi kondisinya karena di pantai timur itu tiga hari ke depan masih hujan, jadi begitu (banjir rob masih terjadi)," ujar Lestari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement