REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar mencatat hingga kini realisasi luas lahan sawah baru di Kalbar tahun 2016 sudah mencapai 11.269 hektare (ha) atau 67 persen dari target 19 ribu ha.
"Minggu lalu ada cetak sawah lagi di Kabupaten Landak dengan luasanya 4.000 hektare. Kemudian di Kabupaten Sanggau juga nanti ada sawah baru yang dicetak sekitar 5.000 hektare. Jadi tinggal sedikit lagi mencapai target," ujar Kepala Dinas Pertanianan Tanamanan Pangan dan Hortikultura Kalbar, Hazairin di Pontianak, Sabtu (11/6).
Hazairin mengatakan Pemerintah Provinsi Kalbar akan memprioritaskan Kabupaten Sanggau dan Landak menjadi daerah untuk lahan sawah baru dalam jumlah luasan yang besar. Hal itu dilakukan menurutnya lantaran kawasan tersebut bakal menjadi kawasan industri hilir dari pengelolaan karet dan kelapa sawit.
"Kalau kedua daerah tersebut menjadi kawasan industri pengelolaan maka secara otomatis akan berkorelasi terhadap kebutuhan konsumsi beras yang banyak sehingga menjadi prioritas untuk cetak sawah lahan baru,"terangnya.
Dikatakan Hazairin dengan adanya lahan sawah yang baru Kalbar bisa memanen hingga 57 ribu ton beras untuk sekali masa tanam dan 100 ribu ton untuk dua kali masa tanam pada tahun depan. "Intinya kita sangat optimistis untuk lahan baru ini tercapai agar produksi hasil panen dengan luasan yang banyak akan menghasilkan juga padi yang banyak. Sehingga kebutuhan akan beras di Kalbar ke depan aman," terangnya.
Dikesempatan itu Hazairin menyampaikan bahwa hingga kini Kalbar sudah memiliki lahan tanam padi seluas 546.594 ha dari potensi lahan yang bisa dikembangkan. "Untuk potensi lahan sawah yang dimiliki Kalbar untuk tanaman padi sekitar 1,2 juta hektar. Sehingga masih luas lahan yang mesti akan digarap kembali. Jika potensi yang ada dimaksimalkan dan lahan yang hampir separuh belum digarap dan digarap maka kebutuhan beras di Kalbar akan lebih aman," kata dia.