REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melakukan stabilisasi harga dengan menjual gula ke Perum Bulog. Gula produksi PTPN dan RNI ini dijual ke Bulog seharga Rp 10.500 per kilogram.
Koordinator BUMN Gula Subiyono menyatakan telah bertemu dengan direksi Bulog. Dalam satu pekan ini penjualan gula milik pabrik gula BUMN direalisasikan sebanyak 11.200 ton ke Bulog dengan harga Rp 10.500 per kilogram. Sehingga setelah digelontorkan ke pasar harga bisa turun ke level Rp 12 ribu hingga Rp 12.500 per kilogram.
"Ini semua untuk stabilisasi harga. Kami tidak menjual gula ke pedagang yang bisa memainkan harga, tapi ke Perum Bulog yang memang sudah ditugasi untuk melakukan stabilisasi harga," jelasnya melalui siaran pers, Ahad (12/6).
Subiyono menegaskan, semua produksi gula BUMN pada tahun ini tidak ada yang dijual di luar untuk kepentingan stabilisasi harga. Menurutnya, gula produksi BUMN hanya keluar untuk operasi pasar yang dilakukan bersama pemerintah daerah dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dengan harga Rp 11.750 hingga Rp 12 ribu per kilogram.
Ia menambahkan, gula milik BUMN juga tidak akan dijual ke pedagang meskipun dalam situasi saat ini produsen gula BUMN bisa mengambil keuntungan yang besar, misalnya Rp 13.500 per kilogram. Bahkan, meskipun pedagang terus menawar dan mendesak untuk membeli gula PTPN dan RNI.
"Satu kilogram pun gula produksi kami tahun ini belum dijual. Kami hanya mengeluarkan gula untuk operasi pasar dan dalam satu pekan ini dikeluarkan dari gudang untuk dijual ke Bulog," ujar Subiyono.