Ahad 12 Jun 2016 15:11 WIB

Digitalisasi Dana Bansos Hindari Pemotongan

Red: Esthi Maharani
Program Keluarga Harapan: Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan pada acara Annual Summit Program Keluarga Harapan (PKH) 2016 di Sabuga, Jl Taman Sari, Kota Bandung, Kamis (12/5)
Foto: Republika
Program Keluarga Harapan: Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan pada acara Annual Summit Program Keluarga Harapan (PKH) 2016 di Sabuga, Jl Taman Sari, Kota Bandung, Kamis (12/5)

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Pemerintah akan menyalurkan dana bantuan sosial secara digital kepada masyarakat. Perubahan itu untuk menghindari terjadinya pemotongan.

"Upaya ini dilakukan untuk penyelamatan penyaluran dana bansos Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima mereka yang berhak," ujar Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr Badaruddin, Ahad (12/6).

Menurut dia, penyaluran dana bantuan sosial (Bansos) menggunakan layanan keuangan digital sangat tepat dan cukup canggih. Hal ini juga demi terciptanya keamanan bantuan tersebut.

"Langkah yang ditempuh Kementerian Sosial (Kemensos) itu, bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan penerima dana bansos Program PKH yang umumnya warga yang kurang mampu," ujar Badaruddin.