Rabu 15 Jun 2016 13:30 WIB

Ahok Sebut Pedagang Parcel di Cikini tak Adil

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
 Pedagang mengamankan parcel-parcel saat penertiban kios kios pedagang di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).  (Republika/Yasin Habibi)
Pedagang mengamankan parcel-parcel saat penertiban kios kios pedagang di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut para pedagang yang berjualan parcel di sekitar stasiun Cikini bertindak tidak adil. Sebab, para pedagang itu malah membuat pedagang yang berjualan di dalam pusat perbelanjaan Cikini Gold Center (CGC) tidak laku.

Basuki alias Ahok mengatakan sudah sejak lama menyampaikan ke para pedagang untuk tak berjualan di lokasi itu karena membuat kemacetan dan mengganggu pejalan kaki. Ahok pun sudah meminta para pedagang agar berjualan di dalam CGC saja.

"Saya sudah bilang, boleh saja jualan. Tapi enggak boleh bikin macet. Bagaimana caranya? Masuk ke dalam. Ini enggak. Jadi kita itu manjain orang," katanya di Balai Kota, Rabu (14/6).

Ahok meminta para pedagang jangan beranggapan dengan berjualan di pinggir jalan membuat pembeli parccel semakin cepat datang. Menurutnya, para pembeli parcel pasti akan mencari barang yang hendak dibelinya dengan masuk ke CGC.

"Kalau kamu butuh (pembeli)‎, kamu datang enggak ke tempat (yang jualan) walaupun masuk sebentar? Masuk. Ini kan enggak. Mau ngotot berebut cegat pembeli," ujarnya.

Baca juga, Pedagang Parcel di Cikini Janji Bubar Dua Pekan Jelang Idul Fitri.

Ahok menyebut tindakan pedagang berjualan di pinggir jalan malah merugikan pedagang yang taat berjualan di CGC. Sebab para pembeli parcel akan lebih memilih pedagang di pinggir jalan karena kemudahan aksesnya.

"Yang kasihan yang (pedagang) patuh di dalam. Pembeli juga malas kan, ngapain masuk ke dalam? Di pinggir jalan stop mobil tinggal beli kok. Jadi itu namanya tidak adil. Itu membuat semua orang di dalam minta keluar," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement