Jumat 17 Jun 2016 13:41 WIB

Pemerintah akan Banjiri Pasar dengan 8.110 Ton Daging Impor

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nidia Zuraya
  Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Republika/Tahta Aidilla)
Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah berencana menggelontorkan 8.110 daging impor produk industri seharga Rp 70 ribu per kilogram agar beredar di masyarakat. Daging akan didistribusikan melalui Toko Tani Indonesia dan ragam kegiatan Operasi Pasar (OP). Jenis daging yang dijual yakni CL 95 atau daging sop yang juga bisa digunakan untuk cincang rawon.

"Ada sepuluh perusahaan yang partisipasi, total 8.110 itu setara 47.705 ekor sapi," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam kunjungan ketiganya ke Toko Tani Indonesia Center di Gedung Sentra Promosi dan Pemasaran Produk Pertanian Nusantara (SP4N) Pasar Minggu Jalan Ragunan P.7 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Jumat (17/6).

Amran mendasarkan keinginannya untuk menjual daging sapi di bawah Rp 80 ribu berdasaekan instruksi presiden. Pemerintah menginginkan masyarakay kecil juga mendapatkan gizi yang terjangkau dari daging sapi. 

Ia menampik upaya tersebut akan "menghajar" pedagang daging segar di pasar tradisional. "Ganti kalimatnya, jangan pake kalimat negatif, bukan menghajar kalimatnya, tapi pedagang diberi kesempatan menjual daging alternatif lain," tuturnya. Para pedagang justru diminta agar terlibat membentuk sistem pasar baru dengan harga yang tidak menyusahkan konsumen.

Merespons rencana Mentan, Perusahaan Importir Daging Swasta PT Indoguna Utama siap mengeluarkan seribu ton daging sapi jenis CL 95 frozen selama dua pekan. Sementara Artha Graha menyumbang 2 ribu ton daging jenis serupa seharga Rp 70 ribu untuk digelontorkan ke masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement