Senin 20 Jun 2016 17:24 WIB

BMKG: La Nina Dimulai Juli Mendatang, Waspada...

Rep: c36/ Red: Bilal Ramadhan
BMKG
BMKG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Yunus S Swarinoto, mengatakan La Nina 2016 akan dimulai pada Juli mendatang. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana banjir dan tanah longsor pada masa kemarau basah.

"La Nina yang dimulai pada Juli akan berpengaruh kepada kondisi kemarau yang basah. Artinya, saat kemarau tetap akan terjadi hujan. Tingginya suhu muka laut yang lebih panas dari nilai normal akan menghasilkan banyak uap air, karenanya, akan timbul awan hujan pada kemarau," ujar Yunus kepada Republika.co.id, Senin (20/6).

BMKG memperkirakan puncak pengaruh La Nina akan terjadi pada September. La Nina diprediksi bertahan hingga Januari 2017. Bahkan, lanjut Yunus, ada kemungkinan La Nina tetap berlanjut hingga akhir musim hujan 2017.

Merujuk kondisi tersebut, Yunus mengingatkan agar masyarakat mewaspadai risiko bencana banjir dan tanah longsor yang berpeluang besar terjadi. Waspada bencana disarankan dimulai sejak Juni hingga akhir musim hujan 2017 mendatang.

"Masyarakat diminta berhati-hati terhadap wilayah yang rawan longsor dan banjir. Selalu perhatikan perkembangan informasi cuaca. Para petani disarankan mulai mensiasati problem produksi garam, tembakau, bawang dan komoditas peka air lainnya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement