REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Guspiabri Sumowigeno mengatakan sikap Teman Ahok yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dicalonkan partai politik, tidak lagi sebagai calon independen, sebagai gerakan politik.
Menurut Guspiabri sikap Teman Ahok tersebut karena ada rumor-rumor yang membebankan mereka. Seperti rumor aliran dana Rp 30 miliar yang berasal dari pengembang.
"Itu kan tadinya tidak diketahui publik, bisa saja perubahan sikap Teman Ahok diwarnai atau dilatarbelakangi oleh peristiwa tersebut," kata Guspiabri, Selasa (21/6).
Guspiabri mengatakan selain ada rumor aliran dana ternyata Teman Ahok kebanyakan berasal dari satu konsultan politik tertentu. Hal ini menyebabkan kecurigaan rekayasa politik dari publik. Karena sebelumnya publik melihat Teman Ahok sebagai wujud kesukarelawana anak muda yang sadar politik.
Rumor-rumor tersebut menjadi beban untuk Teman Ahok. Terlebih, tambah Guspiabri, publik tidak lagi melihat Teman Ahok sebagai sekumpulan anak muda yang naif politik. Ternyata di dalamnya orang-orang yang terbiasa dalam politik.
"Ternyata orang-orang yang biasa merencanakan skenario politik," tambah Guspiabri.