REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyikapi konferensi pers yang dilakukan kelima orang Eks Teman Ahok di Kafe Sua Nyonya di Cikini, Jakarta, Relawan Teman Ahok langsung menggelar jumpa pers juga di Kantor Teman Ahok, Komplek Graha Pejaten No. 3, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).
Dalam konferensi pers tersebut, Tampak Teman Ahok mencoba melakukan pembelaan terhadap tuduhan-tuduhan yang dilayangkan eks Teman Ahok. Bahkan, kelima pendiri Teman Ahok yang hadir dalam konferensi pers tersebut mengeluarkan beberapa sikap terhadap tindakan kelima eks Teman Ahok tersebut.
“Pertama, kami dari teman Ahok, yang melakukan konferensi pers tadi itu bukan bagian dari relawan Teman Ahok, karena mareka sudah dikeluarkan dari struktur organisasi Teman Ahok karena melanggar integritas, transparansi di Teman Ahok,” kata salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, kepada wartawan, Rabu (22/6).
Atas tuduhan Eks Teman Ahok, Singgih menegaskan bahwa Teman Ahok tidak mempunyai anggaran sebesar Rp 12,5 miliar dalam pengumpulan KTP. Karena, kata dia, sekarang Teman Ahok hanya mempunyai anggaran sebesar Rp 6,3 miliar.
"Kami juga menyayangkan sikap ormas tersebut yang sudah mengancam relawan kami agar memberikan keterangan pada acara konferensi pers tersebut," ujarnya.
Terakhir, lanjut Singgih, Teman Ahok tidak juga tidak bertanggung jawab jika terjadi ketidakamanan terhadap kelima orang yang tadi memberikan konferensi pers tersebut. Karena, kata dia, Teman Ahok bukan hanya terdiri atas lima orang.
"Bukan cuma kami berlima, bukan cuma kami sebagai pendiri, ada jutaan Teman Ahok di seluruh Indonesia, yang mungkin nanti mereka bisa melakukan tindakan-tindakan yang di luar kontrol kami dan di luar wewenang dari Teman Ahok pusat," jelasnya.