REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Mantan perawat asal Jerman divonis penjara seumur hidup atas dua kasus pembunuhan. Namun, ia diduga melakukan lebih banyak dari yang dicatat pengadilan.
Dikutip BBC, penyidik mengatakan Niels H (39 tahun) melakukan puluhan pembunuhan terhadap pasien. Ia menyuntik pasien dengan obat jantung.
"Kami menduga jumlah sebenarnya lebih banyak dari ini," kata Juru bicara polisi. Penyidik mengaku pekerjaan ini jadi lebih berat karena Niels tidak ingat jumlah pasti pasien yang disuntiknya.
Pada Februari 2016, ia terbukti bersalah atas kematian dua pasien. Di pengadilan, ia mengaku telah melakukan tindakan yang sama pada sekitar 30 pasien.
Pengadilan telah memerintahkan pemeriksaan pada 99 jenazah pasien Niels. Sejauh ini, jejak obat jantung tercatat pada 27 jenazah. Hakim pengadilan distrik Oldenburg mengatakan, pelaku berambisi menghidupkan para pasien. Sehingga ia memberikan dosis berlebihan yang membuat sistem kardiovaskuler pasien mati.
Insiden terjadi sejak tahun 2003 hingga 2005. Polisi telah menyelidiki 200 kematian, termasuk di klinik tempat Niels bekerja sebelumnya di Oldenburg dan Wilhemshaven.
Jika terbukti bersalah atas semua kasus, ini akan menjadi pembunuhan beruntun terparah sejak perang Jerman. Seorang dokter yang bersaksi di pengadilan mengatakan, Niels adalah perawat medis yang bersemangat.
Ia bahkan sering menemani dokter junior dan memberi arahan. Dalam proses peradilannya tahun lalu, Niels sempat mengaku sangat menyesal dan berharap keluarga korban akan merelakan.