Rabu 22 Jun 2016 22:53 WIB

Penyelundupan Gading Gajah ke Bandung Digagalkan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Gading gajah
Foto: IST
Gading gajah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Petugas Balai Karantina Pertanian (BKP) Bandar Lampung wilayah kerja Bakauheni bersama Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP), kembali menggagalkan penyelundupan gading gajah tujuan Bandung. BKP mengamankan dua gading gajah utuh dalam kemasan paket di Bakauheni, Rabu (22/6).

Kepala BKP Bandar Lampung wilayah kerja Bakauheni, Azhar mengatakan, dua gading gajah sumatra tersebut dalam kemasan paket yang dibawa truk. “Kedua gading gajah ini berasal dari Aceh tujuan Bandung melalui jasa paket kiriman,” katanya dalam keterangan persnya yang diterima Republika.co.id, Rabu (22/6).

Ia mengatakan saat ini supir truk telah dimintai keterangan dan selanjutnya barang bukti akan diserahkan Polda Lampung. Kasus ini akan dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Menurut kajian WWF-Indonesia menunjukkan, populasi gajah sumatra kian hari makin memprihatinkan. Dalam 25 tahun, gajah Sumatra telah kehilangan sekitar 70 persen habitatnya. Selain itu, populasinya menyusut hingga lebih dari separuh.

Estimasi populasi gajah pada 2007 antara 2.400 hingga 2.800 individu, namun kini diperkirakan telah menurun jauh dari angka tersebut. Karena habitatnya terus menyusut akibat terjadinya pembunuhan yang marak terjadi.

Khusus untuk di wilayah Riau dalam seperempat abad terakhir ini, estimasi populasi gajah sumatra, yang telah lama menjadi benteng populasi gajah, menurun sebesar 84 persen. Hingga tersisa sekitar 210 ekor saja di tahun 2007. Selain itu, lebih dari 100 individu gajah yang sudah mati sejak 2004.

Ancaman utama bagi gajah sumatra adalah hilangnya habitat mereka akibat aktivitas penebangan hutan yang berkelanjutan dengan perburuan dan perdagangan liar. Hal lain juga konversi hutan alam untuk perkebunan (sawit dan kertas) skala besar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement