REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengkalim Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyesal jet Turki telah menembak jatuh pesawat militer milik Rusia. Penembakan terjadi pada tahun lalu dekat perbatasan dengan Suriah.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menerima pesan dari Erdogan. Ia menyampaikan simpati dan berduka mendalam untuk keluarga pilot jet yang tewas.
"Ia juga meminta maaf," kata Peskov seperti dikutip Aljazirah. Erdogan mengatakan, tidak ada niat kesengajaan dalam aksi tersebut. Ia berjanji untuk melakukan apa pun untuk mengembalikan hubungan dengan Rusia.
Kremlin kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengutip pernyataan Erdogan. "Ankara tidak pernah sengaja menjatuhkan jet Rusia," katanya.
Juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin mengonfirmasi bahwa pemimpin Turki itu mengirim surat pernyataan penyesalan atas insiden. Ia juga menyampaikan ucapan bela sungkawa untuk keluarga pilot.
"Saya ingin menyampaikan sekali lagi bahwa saya ikut berduka dengan keluarga pilot Rusia dan mengirim ucapan bela sungkawa. Maaf soal ini," kata Erdogan dalam suratnya. Sebelumnya Turki tidak pernah minta maaf atas insiden pada November 2015 tersebut.
Baca juga, Erdogan: Rusia yang Seharusnya Minta Maaf ke Turki.
Tewasnya pilot Rusia telah memicu ketegangan politik antara Ankara dan Moskow. Kontributor Aljazirah Rory Challands mengatakan jelas ada perhitungan geopolitik terlibat dalam keputusan Erdogan mengirim surat tersebut.
Challands mengatakan Erdogan sepertinya berpikir manfaat menormalkan hubungan dengan Rusia lebih banyak. Sebelumnya Turki bersikeras bahwa Sukhoi SU-24 ditembak jatuh karena melanggar wilayah udara.
Laporan menyebut pesawat jatuh di area Suriah dekat Latakia. Rusia merespons insiden dengan menangguhkan semua paket tur ke Turki dan melarang sebagian besar impor pertanian dari Turki.