REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut vaksin palsu sudah tersebar di tujuh provinsi di Indonesia. Adapun pabrik pembuatannya tersebar di beberapa tempat di Pulau Jawa.
"Lokasi produksinya ada di beberapa tempat di Pulau Jawa, saya tidak hapal," ucapnya usai mengikuti buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis (30/6).
Menurutnya, semua vaksin diproduksi dari pabrik rumahan. Dia memastikan industri terlarang tersebut tak melibatkan perusahaan besar.
Bareskrim Mabes Polri sebelumnya mengumumkan ada empat rumah sakit di Jakarta yang menerima vaksin palsu. Badrodin menyebut, Polri sengaja tidak mengumumkan nama-nama rumah sakit karena penyelidikan masih berlangsung.
Menurutnya, selama proses penyelidikan berlangsung, Kementerian Kesehatan juga akan menginventarisir data pasien yang pernah disuntik vaksin palsu.
Pasien yang diduga menerima vaksin palsu akan dicek secara medis. Jika terbukti, pasien yang bersangkutan akan divaksin ulang.
"Itu yang akan dilakukan pemerintah supaya kasus ini tidak menimbulkan masalah yang lebih besar," katanya.