REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dipastikan sedikitnya empat orang korban meninggal dunia akibat aksi bom bunuh diri di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Mereka yang tewas kebanyakan dari petugas keamanan resmi di Masjid Rasullah Muhammad SAW tersebut.
Konsuler di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Arab Saudi, Rahmat Aming mengabarkan, catatan kedutaan sampai saat ini, tak ada korban dari warga negara Indonesia (WNI). "Sejauh ini tidak ada indikasi adanya korban dari WNI," ujar dia kepada Republika.co.id, Selasa (5/7).
Rahmat mengatakan meski membikin gempar, tapi saat ini, kondisi keamanan di Madinah berangsur normal. Masjid Nabawi pun saat ini dalam kondisi aman. "Sudah normal. Tadi juga masih berlangsung Shalat Tarawih," sambung dia.
Sebuah ledakan bom bunuh menghantam Masjid Nabawi pada Senin (4/7) petang waktu setempat. Kejadian ini menjadi rangkain ledakan ketiga kalinya yang terjadi di Arab Saudi hanya dalam satu hari. Sebelum terjadi di Masjid Nabawi, aksi bom bunuh diri juga menerpa Kota Qatif dan Jeddah.
Lima orang tewas saat ledakan di dua kota tersebut. Akan tetapi, ledakan di Masjid Nabawi menjadi paling menyakitkan. Madinah menjadi kota tersuci kedua setelah Makkah. Di Masjid Nabawi, juga terdapat makam Rasullullah Muhammad SAW. Lebih menyakitkan bagi umat Islam di dunia, aksi bom tersebut terjadi di bulan suci Ramadhan.