REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat terorisme Nasir Abas mengatakan, pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Mapolresta Surakarta terkait jaringan ISIS. Ia juga meyakini, pelaku masih terkait dengan jaringan teror Thamrin dan beberapa yang ditangkap akhir-akhir ini.
“Dia ini terkait dengan orang-orang yang ditangkap di Surabaya, Bekasi beberapa waktu lalu. Masih satu jaringan juga dengan pelaku bom Thamrin,” kata Nasir saat dihubungi, Selasa (5/7).
Pada Juni 2016, kepolisian memang menangkap beberapa orang terduga teroris di Surabaya. Kepolisian menyatakan, mereka terinspirasi oleh ISIS. Selain itu, Nasir menduga pelaku teror Solo ini juga terkait dengan jaringan yang ditangkap di Bekasi pada Desember tahun lalu.
Selain itu, mantan pimpinan Jamaah Islamiyah ini meyakini, modus operandi pelaku teror di Mapolresta Solo ini persis dengan kelompok yang melakukan penyerangan seperti teror Thamrin. Yakni menyerang aparat yang dianggap musuhnya. “Mereka murni dari kelompok ISIS,” ujar dia.
Seperti diketahui, sekitar pukul 07.30 WIB, sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di Mapolresta Solo Jawa Tengah. Ledakan ini juga mengakibatkan pelaku tewas dan seorang petugas kepolisian yang tengah berjaga mengalami luka di wajahnya.