Rabu 06 Jul 2016 13:00 WIB

Panglima TNI: Proses Pembebasan 7 WNI Diserahkan pada Filipina

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketujuh anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina hingga kini masih belum dapat dibebaskan. Menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, kondisi ketujuh WNI tersebut dalam keadaan sehat.

"Hari Senin dalam keadaan baik. Saya berkoordinasi terus dengan Menhan (Filipina) yang baru. Menhan yang baru tenang saja, Pak Ryamizard tidur enak saja dia bilang begitu," kata Ryamizard saat menghadiri open house hari raya Idul Fitri di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (6/7).

Menurut dia, pemerintah Filipina akan meningkatkan operasi di wilayahnya untuk membebaskan para sandera. Filipina juga telah mengerahkan sekitar tujuh ribu personelnya guna melakukan operasi.

"Kita disuruh monitor saja. Kita serahkan dulu lah kepada pemerintah Filipina, kita percayakan dulu," ujarnya.

Ia pun menyebut pemerintah Indonesia meminta Pemerintah Filipina untuk memberikan laporan perkembangannya setiap hari. Lebih lanjut, terkait wacana masuknya militer Indonesia ke wilayah Filipina, Ryamizard mengatakan perlu dilakukan latihan terlebih dahulu.

"Ya itu tadi latihan dulu sebelumnya. Ada prosedur. Apa yang harus ditaati, Nggak boleh sembarangan yah. walaupun kita sudah diberi kesempatan," jelasnya.

Begitu juga dengan rencana dilakukannya patroli bersama. Menurut dia, kerjasama tersebut sudah disepakati sehingga ketiga negara (Indonesia, Malaysia, dan Filipina) tinggal melaksanakan latihan. Latihan patroli bersama inipun rencananya akan dimulai pada bulan ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement