REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ribuan wisatawan di Pantai Selatan Cianjur, Jabar diimbau tidak mendekati bibir pantai dan berenang meskipun ombak sudah mulai normal dengan ketinggian satu sampai dua meter.
Seiring melonjaknya angka kunjungan ke tempat wisata bahari di kawasan selatan membuat Satuan Tugas yang terdiri dari anggota TNI/Polri, Pramuka, Karangtaruna dan pengelola tempat wisata, secara bergantian mengimbau dan mengawasi pengunjung yang menghabiskan liburan di sejumlah pantai seperti Jayanti, Sereg dan Apra.
"Kami terus mengimbau agar pengunjung yang membludak tidak mendekati bibir pantai karena berbahaya dan menjaga anggota keluarganya masing-masing terutama balita. Pasalnya ombak pantai selatan Cianjur, berbeda dengan pantai lain, meskipun saat ini cuaca normal dan cukup bersahabat," kata Rahmat pengelola tempat wisata Patai Apra saat dihubungi, Sabtu (9/7).
Dia menjelaskan, memasuki H+4, Lebaran angka kujungan mencapai puncaknya, dimana ribuan kendaraan didominasi roda dua memadati tempat parkir di sepanjang pantai. Tercatat hingga siang menjelang 10 ribu pengunjung memadati pantai tersebut. Bahkan jika ditotal di ketiga pantai yang ada jumlah pengunjung diperkirakan lebih dari 25 ribu orang.
Dibandingkan tahun lalu, ungkap dia, angka kunjungan ke pantai selatan Cianjur, selalu meningkat. Pengunjung didominasi pemudik yang merayakan lebaran di kampung halamannya masing-masing sebelum kembali menghabiskan liburan di pantai tersebut.
"Sedangkan pengujung dari luar seperti Bandung, Garut dan Tasikmalaya sekitar 30 persen, mereka datang mengunakan kendaraan jenis bak terbuka. Meningkatnya angka kunjungan sudah terlihat sejak H+2 Lebaran," katanya.
Meningkatnya angka kunjungan ke pantai selatan membuat harga ikan segar di Tempat Pelelangan Ikan Jayanti melonjak tajam. Rata-rata kenaikan perkilogram mencapai Rp 20 ribu."Meningkatnya wisatawan yang datang menjadi berkah bagi nelayan, harga ikan melonjak naik namun hasil tangkapan masih kurang," kata Hadi (45 tahun), seorang nelayan.