REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta mengimbau pendatang baru dari luar daerah Ibu Kota untuk membekali diri dengan keterampilan. Sehingga ketika tiba di Jakata tidak menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
"Warga daerah harus berpikir matang-matang jika ingin ke DKI. Kami tidak melarang mereka untuk datang ke Jakarta. Karena Jakarta merupakan Ibu kota Negara. Jadi siapa pun boleh datang. Asal tidak menjadi PMKS jalanan. Dan jangan lupa lapor RT/RW atau kelurahan setempat," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan, Jakarta, Senin (11/7).
Marokhan mengatakan warga dari luar daerah Jakarta yang datang pasca Lebaran harus membekali diri dengan keterampilan, pendidikan, dan tempat tinggal yang jelas sehingga tidak akan menggelandang atau mengemis di jalan. Mengingat persaingan yang ketat di Jakarta, Masrokhan mengatakan mereka yang tidak memiliki pendidikan yang mumpuni, tidak mempunyai kemampuan atau keterampilan yang dibutuhkan dan juga tidak memiliki tempat tinggal akan sulit bertahan di Jakarta.
"Jika sudah kesulitan bertahan di Jakarta kemudian tidak punya ongkos pulang, bisa dipastikan mereka akan menggelandang atau bahkan mengemis. Akhirnya mereka akan menjadi PMKS jalanan di DKI Jakarta," ujarnya.
Tentu petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) yang berada di lima wilayah kota DKI Jakarta akan melakukan penjangkauan terhadap setiap PMKS. PMKS yang terkena razia akan dibawa ke panti sosial untuk mendapatkan pembinaan dengan harapan tidak menjadi PMKS lagi.
"Di panti sosial, mereka akan dibuatkan surat pernyataan untuk tidak kembali menjadi PMKS jalanan. Jika ketahuan terkena penjangkauan lagi, akan dibawa ke ranah hukum karena telah melakukan penipuan. Urusannya bukan lagi dengan kami tapi sudah ke kepolisian," tutur Masrokhan.
Dia berharap warga luar daerah Jakarta sebaiknya tidak serta merta datang ke Jakarta tanpa mempersiapkan diri untuk mampu bersaing. "Imbauan ini sebagai upaya pencegahan dari kami. Jangan sampai mereka terlanjur ke Jakarta dengan modal nekat lalu menjadi sengsara di Jakarta. Karena kami ingin menjadikan Jakarta Bebas PMKS Jalanan," ujarnya.