Senin 11 Jul 2016 17:46 WIB
WNI Disandera

Pembebasan WNI Korban Penyanderaan Dibahas di Malaysia

Red: Nur Aini
Sandera (ilustrasi)
Sandera (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menlu Retno LP Marsudi mengatakan menhan Indonesia, Filipina, dan Malaysia akan segera menggelar pertemuan di Kuala Lumpur untuk membahas upaya pembebasan tiga WNI yang diculik kelompok separatis Abu Sayyaf di perairan Lahad Datu, Malaysia.

"Besok menhan akan melakukan pertemuan dengan menhan Filipina dan menhan Malaysia di Kuala Lumpur," ujarnya usai mengikuti rapat koordinasi pusat krisis (crisis centre) di Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (11/7).

Menurut dia, ada urgensi agar pertemuan antara Menhan Indonesia Ryamizard Ryacudu, Menhan Filipina Delfin Lorenzana, dan Menhan Malaysia Dato' Seri Hishammuddin Tun Hussein, dapat menghasilkan tindakan konkret yang dapat diimplementasikan untuk penguatan kerja sama pertahanan ketiga negara. Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa penyanderaan yang sudah empat kali menimpa WNI, Menlu Retno menuturkan bahwa kerja sama pertahanan harus segera dilakukan mengingat sudah ada Perjanjian Patroli Perbatasan 1975, Hasil Pertemuan Trilateral Yogyakarta 5 Mei 2016, serta Pertemuan Menteri Pertahanan RI-Filipima di Manila pada 26 Juni 2016.

Dalam Perjanjian Patroli Perbatasan 1975 antara Indonesia dan Filipina, terdapat tiga elemen kerja sama yang bisa dilakukan yakni operasi terkoordinasi (coordinated cooperation), patroli bersama (joint patrol), dan coordinated patrol (patroli terkoordinasi). "Sudah ada draft teks (kerja sama) yang sebenarnya bisa kita tanda tangani karena pemberlakuan kerja sama di lapangan menjadi lebih penting daripada sebelumnya," kata dia.

Dalam hal ini, Presiden Joko Widodo secara khusus meminta Presiden Filipina Rodrigo Duterte berupaya keras untuk membebaskan WNI yang menjadi sandera, sementara Menlu Retno terus berkomunikasi intensif dengan Menlu Filipina Perfecto Rivas Yasay. Sebelumnya telah terjadi penculikan terhadap tiga dari tujuh anak buah kapal ikan asal Malaysia di perairan Lahad Datu Negeri Sabah, Malaysia. Menurut keterangan majikan kapal, Chia Tong Len, para penculik memilih target warga yang akan disandera yakni WNI yang memiliki paspor.

Tiga nama WNI yang diculik yaitu Lorence Koten (34 tahun) selaku juragan kapal, Teodorus Kopong (42 tahun), dan Emanuel (40). Berdasarkan penelusuran Kemlu, ketiga WNI tersebut kemudian dibawa ke perairan Tawi-tawi, Filipina Selatan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement