REPUBLIKA.CO.ID, BALAD -- Seorang warga Irak dipuji sebagai pahlawan setelah aksi beraninya memeluk pelaku bom bunuh diri saat akan mencoba memasuki situs Sayyed Mohammad. Aksi Najih Shaker Al-Baldawi tersebut berhasil menyelamatkan ratusan nyawa, meski itu mengorbankan nyawanya.
Seperti dilansir news.com.au, Senin (11/7), pelaku pengebom bunuh diri menyamar sebagai milisi lokal dalam upaya menghancurkan salah satu tempat suci Syiah paling penting di Irak. Al-Baldawi yang membaca gerak-gerik pelaku langsung mencegahnya dengan memeluk pelaku yang langsung meledakkan diri.
Akibat ledakan 37 orang tewas dan 70 lainnya luka-luka. Namun tindakan mulia pria tersebut dianggap berhasil menyelamatkan ratusan nyawa lainnya.
Keberanian al-Baldawi datang hanya beberapa hari setelah serangan di Karrada Irak, yang menewaskan lebih dari 300 jiwa. Insiden tersebut dinilai sebagai serangan tunggal paling mematikan dalam sejarah Irak sejak perang dimulai.
Baca juga, ISIS Culik 300 Pekerja Pabrik.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru di Balad. Mereka mengatakan ada lima militan yang terlibat dalam serangan. Mereka sempat menghadapi pasukan Irak selama beberapa jam sebelum meledakkan bahan peledak dan melancarkan serangan ke kuil.
Utusan PBB untuk Irak Jan Kubis mengatakan, jelas bahwa serangan pengecut ke kuil bertujuan memicu ketegangan sektarian. Serangan ini menyeret Irak kembali ke hari-hari gelap konflik sektarian.
Al-Manar melaporkan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (8/7), Hizbullah mengatakan serangan berdarah terbaru menegaskan teroris bersedia menyerang tanpa pandang bulu. Teroris menargetkan Muslim, Kristen, Sunni dan Syiah tanpa memperhatikan kesucian darah, waktu atau tempat.