REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Iwan Kurniawan, mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan proses vaksinas ulang kepada 197 anak di Ciracas. Vaksinasi ulang rencananya dilaksanakan di puskesmas dan posyandu setempat.
"Kami sedang menyiapkan segala sesuatunya, baik logistik maupun sosialisasi kepada orang tua, koordinasi dengan camat dan lurah untuk membantu kelancaran vaksinasi ulang. Pelaksanaannya nanti dilakukan di posyandu atau di puskesmas," jelas Iwan ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (13/7).
Jika diperlukan, petugas pun nantinya akan mendatangi alamat anak yang akan divaksin ulang. Pihaknya pun akan melakukan advokasi kepada para orang tua sebelum melakukan vaksinasi ulang. "Pasti nanti harus ada persetujuan dari orang tua, " tambah Iwan.
Berdasarkan paparan oleh Kemenkes, BPOM dan Bareskrim Polri pada Selasa (12/7), tercatat ada 197 anak yang diduga kuat pernah menerima vaksin palsu. Ratusan anak tersebut mendapat vaksinasi palsu dari klinik kesehatan di Ciracas.
Sebelumnya, Kemenkes, BPOM dan Bareskrim Polri mencatat 37 fasilitas pelayanan kesehatan di sembilan provinsi yang mendapatkan vaksin dari sumber tidak resmi. Data tersebut ditarik dari 39 jenis sampel yang didalami BPOM.
Hasil dari uji 39 sampel menunjukkan adanya empat sampel dengan isi tidak sesuai (palsu) dan satu vaksin diduga palsu karena label yang tidak sesuai. Selain itu, BPOM juga melakukan pengujian terhadap 15 sampel hasil sitaan Bareskrim Polri. Dari hasil uji, ditemukam lima produk vaksin yang kandungannya palsu, satu produk vaksin yang kadarnya tidak sesuai dan satu produk vaksin yang labelnya tidak sesuai.