REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pascalebaran warga Kota Sukabumi, Jawa Barat yang membuat kartu AK I atau kartu kuning di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat meningkat drastis.
"Lonjakan pembuatan kartu yang dijadikan syarat untuk mencari kerja ini karena pascalebaran banyak angkatan kerja baru, maupun mereka yang tidak diperpanjang kontraknya sehingga harus membuat kartu kuning ini," kata Kepala Dinsosnakertrans Kota Sukabumi, Bude Daryana di Sukabumi, Rabu (14/7).
Menurutnya, pascalebaran ini jumlah warag yang membuat kartu kuning ini mencapai 200 orang per hari, yang biasanya paling banyak 100 orang. Meningkatnya pemohon ini juga bertepatan dengan tahun ajaran baru, sehingga banyak warga yanb baru lulus sekolah ingin mencari kerja.
Jika dilihat dari tujuan kerjanya, mayoritas pemohon ingin bekerja di luar Sukabumi seperti ke Bogor, Jakara maupun Bekasi dan beberapa kota besar lainnya.
Namun, pihaknya juga memberikan saran kepada para pencari kerja ini agar melamar dahulu di beberapa perusahaan di dalam Sukabumi, karena masih banyak lowongan yang belum termanfaatkan oleh warga.
"Untuk di dalam Sukabumi sedikitnya ada 500 lowongan pekerjaan dari beberapa perusahaan yang bergerak diberbagai bidang. Diharapkan lowongan ini bisa dimanfaatkan oleh pencari kerja," tambahnya.
Bude mengatakan sebelum Idul Fitri 1437 Hijriah Kota Sukabumi sempat membuka job fair sebanyak dua kali, tepatnya pada April lalu. Tapi, job fair ini dibuka untuk umum sehingga banyak pencari kerja yang datang dari berbagai daerah.
Pada saat itu, pemkot menyediakan 500 lowongan kerja yang bekerjasama dengan berbagai perusahaan, namun jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja.
Sementara, salah seorang pencari kerja Mediwati (20) mengatakan usai lebaran kontrak kerjanya tidak diperpanjang oleh perusahaannya, sehingga ia ingin kembali melamar kerja dengan membuat kartu kuning.
"Rencananya saya ingin bekerja di Kota Sukabumi saja, karena informasinya masih banyak lowongan yang tersedia," katanya