REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan terorisme yang terjadi di Nice, Prancis pada Jumat (15/7) dini hari. Dalam peristiwa ini setidaknya 80 orang dilaporkan tewas.
Peristiwa terjadi di tengah banyaknya orang yang merayakan Bastille Day. Sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi tiba-tiba menabrak kerumunan. Pengemudi juga diketahui sempat mengeluarkan tembakan ke arah massa.
"Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan ini dan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga para korban," ujar pernyataan yang ditulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Jumat (15/7).
Baca: Ibu Temukan Bayinya yang Hilang di Nice Berkat Facebook
Atas insiden ini, Kemenlu juga menyampaikan Konjen RI Marseille yang membawahi wilayah Prancis Selatan untuk memastikan kondisi WNI di wilayah sekitar. Hasil penelusuran KJRI Marseille sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
Namun demikian KJRI Marseille terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat, melakukan penelusuran ke tempat-tempat perawatan korban serta menghubungi WNI yang tinggal di Nice dan sekitarnya.
Berdasarkan data yang ada, terdapat sekitar 725 WNI di wilayah Perancis Selatan. Diantaranya terdapat sekitar 10 keluarga Indonesia yang tinggal di Nice dan sekitarnya. Namun demikian Nice merupakan salah satu tujuan wisata utama selama musim panas saat ini.